Rabu, 03 Oktober 2012

Tips P3K Hujan


Tips P3K Hujan, Nggak Panik Kala Hujan


Sekarang, hujan turun bukan cuma deras dan keras. Tapi, intensitasya lama dan bisa menimbulkan genangan air cukup tinggi di atas jalanan alias banjir.

Kondisi ini memaksa pemilik motor tetap waspada. Apalagi motor rentan air yang dapat menyebabkan pengapian ngeground, gas bakar bercampur air atau komponen selip karena kebasahan.

Biar enggak panik kalau mogok di jalan, nggak ada salahnya menyiapkan jurus tips P3K alias Pertolongan Pertama Pada saat Kebasahan.  Seperti berikut ini :
TIUP LUBANG COP BUSI
Komponen pengapian yang paling rawan cipratan air dan banjir adalah busi. Apalagi posisinya ada di luar dan hanya dibukus cop busi yang didesian kedap air. Di motor bebek dan skubek ada di bawah, sedang untuk motor sport di atas.

Tapi, sekedap-kedapnya cop busi, kalau karetnya sudah getas bikin celahnya jadi rengang. Begitu kena cipratan air setrum di kabel busi sangat mungkin terhubung ke blok mesin atau ngeground. “Akibatnya jadi mogok," ujar Slamet Edi mekanik Selta Motor di Condet, Jakarta Timur.

Solusinya, cop busi dilepas dari kabel koil. Caranya dipelintir ke kiri. Kemudian tiup air yang membasahi. Termasuk tiup lubang cop businya.
KABEL KELISTRIKAN DITUTUP
Motor-motor yang masih terlidung cover bodi, kabel kelistrikan terbilang masih aman dari siraman dan guyuran hujan. Tapi, motor yang tampil naked atau setengah telanjang, pastikan soket-soket kabel pada terminal kelistrikan benar-benar aman dari genangan air. Hal itu juga pemicu motor mogok di jalan lantaran setrum korslet ke masa.

Biasanya kejadian ini sering terjadi pada motor-motor yang punya soket atau terminal kabel sangat dekat dengan sasis. Begitu setrum ngeground ke rangka atau mesin, motor pun mogok di jalan lantaran tidak ada setrum ke pengapian.

Biar tidak korslet, ada baiknya soket dan terminal diperkuat. Sekaligus diberi pelindung agar tidak mudah ngeground ketika kena air hujan.
SLANG PEMBUANGAN KARBU
Rupanya slang pembuangan dari karbu juga mengisap air. “Atau bahkan menarik butir-butir air atau uap saja. Akhirnya masuk ke dalam mangkuk karburator,” jelas Bule alias Samsuri, mekanik Pejuangan Motor Jakarta Barat.

Karena masuk ke dalam mangkuk karburator, sudah pasti air tadi diam di dasar mangkuk. Atau bahkan ikut terisap juga ke dalam silinder. “Awalnya mesin hanya mbrebet dan akhirnya mogok,” jelas mekanik yang sekarang gabung di ADR Speed itu.

Menghindari terjadinya isapan air, lebih baik posisi slang dinaikkan arahnya. Kalau di bebek, biasanya slang diikatkan pada kepala silinder. Tapi, kalau mau aman, sehabis libas genangan air, bensin di bak karbu dibuang lewat slang tadi.

Pada tulisan sebelumnya sudah dibahas trik mengeringkan lubang cop busi, melakukan antisipasi pada kelistikan dan waspada pada slang pembuangan karbu yang kadang kala bisa menghisap air. Nah, biar enggak panik mari kita teruskan. Simak terus ya!

SKUBEK JALAN DI TEMPAT 
Setelah libas genangan air setinggi rumah CVT, jangan panik kalau skubek mendadak jalan di tempat meski mesin meraung. Gejalanya biasa timbul karena komponen pemindah daya terendam air yang masuk melalui filter udara CVT. Gerak V-belt selip dan membuat skubek enggan jalan.


Untuk membersihkannya tak harus bongkar CVT. Tunggu sesaat lalu komponen basah di dalam dapat dikeringkan dengan cara memanaskan motor sambil gas dibuka perlahan. "Kalau memang sudah agak kering, biasanya roda belakang ikutan berputar tanda V-belt sudah tidak masalah," wanti Abdul Syukur alias Adung, mekanik Honda BeAT Club Jakarta (HBCJ).  Kalau tetap selip, air harus dibuang lewat pembuangan.

KAIN KERING
Lihat material kain memang biasa saja. Tapi, untuk kondisi musim hujan sangat membantu. Dapat menolong saat mogok di jalan. Apalagi kalau ada komponen yang korslet akibat tersiram air hujan atau habis lewat genangan banjir.

Kain lap kering yang tersedia di dalam bagasi sangat membantu untuk mengeringkan air yang menempel. Bisa menyerap dan mengeringkan dengan singkat. 

Dibanding lap dari bahan kulit, kain tetap lebih murah dan lebih efektif menyerap air. So, jangan ketinggalan.
SLANG VENTILASI SKUBEK
Posisi slang ventilasi udara girboks skubek, bebek dan sport rata-rata ada di atas, begitu juga arahnya. Meski di tempatkan di area paling aman, bukan jaminan kalau oli girboks aman dari ancaman genangan air. 

Contoh di Honda BeAT atau Vario yang slang ventilasinya ada di atas rumah CVT. Slang itu hanya diselipkan pada boks filter udara tanpa diikat kuat. Karena posisinya di girboks dan cuma diselipkan, begitu copot atau bocor karena usia pakai, air mudah masuk ke ruang oli. Pelumas jadi tercampur oli yang ditandai perubahan warna oli jadi putih susu. 
BUANG AIR DI CVT
Untuk memastikan air masuk di dalam rumah CVT, bisa dilacak dari lubang pembuangan air. Misal di Suzuki Spin 125 dapat dibuktikan dengan membuka baut 8 berwarna terang (krom). "Air dapat dengan mudah mengalir keluar," imbuh Adung yang juga mekanik bengkel resmi Honda. Lho? Kok bisa tahu. 

Beda lagi lubang pembuangan air di Yamaha Mio atau Honda Vario. Keduanya tak pakai baut khusus, tapi didukung pipa L yang ditutup ulang pakai slang buntu. Jika warna slang berubah dari bening, akan ketahuan ada air atau tidak hingga mudah untuk segera dibersihkan.
PERALATAN BANJIR
Memang kita tidak mau terhadang banjir. Tapi, jika terpaksa harus melewati banjir atau genangan air dan mengakibatkan mesin motor mati, harus sedia peralatan darurat.

Seperti kunci busi, ampelas, obeng plus-minus, tang dan kunci ring-pas yang biasa dipakai dan selalu ada di kotak bagasi. Tidak lupa juga tentunya mempersiapkan selalu kain lap kering untuk mamaksimalkan pekerjaan.

Selain itu tadi, peralatan lain yang tidak kalah penting dan perlu disiapkan adalah jas hujan. Kantung plastik, lem sealer, isolasi, kawat dan cable tie. Semua itu bisa dikemas dalam satu kantung kecil. Lalu taruh di bawah jok atau dalam tas. Nggak terlalu repot juga kan.

Jika mogok kena banjir, yang pertama kali dilakukan yaitu buka busi lebih dulu. Biasanya terkena basah lantaran cup busi sudah mengeras. Solusinya bisa dikeringkan dengan cara meniupnya.

Cuci Motor Miring, Banyak Ruginya!


Cuci Motor Miring, Banyak Ruginya!

Cuci jangan miring biar enggak pusing
Waktu liburan jangan males-malesan, justru manfaatkan buat sesuatu yang bermanfaat. Misal, dijadikan kesempatan buat perhatiin tunggangan kesayangan. Minimal kan pergi ke tempat cuci steam.

Tapi awas, nyucinya harus perhatikan juga faktor keamanan motor. Jangan sampe motor dimiringin alias 'tidur' ke lantai kaya kambing habis digorok. “Apalagi nyucinya di tempat cuci steam yang menggunakan air bertekanan. Bisa menimbukan masalah tuh,” kata Engkar Kartika, kepala bengkel Yamaha Niaga Motor di Jl. Raden Saleh No. 42, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.

Apa aja sih pengaruhnya terhadap motor, kalo dicuci sampai dimiringin? Akibat yang sudah pasti karburator akan mengalami banjir bensin. Karena bensin masuk ke lubang pembuangan bensin ketika miring. Untung kalau di karburatornya ada keran bensin. Sebab kalau tidak, bisa-bisa tangki terkuras habis tuh.
kondisi busi basah terendam oli(kiri). dek samping motor matik bisa pecah(kanan)
Efek lain jika cuci miring dengan air tekanan lebih, bisa saja air itu masuk ke dalam kabel body. Akhirnya, tahu sendiri donk kalo air ketemu kabel bertegangan? Pasti bisa menyebabkan arus pendek alias korslet. Kalau sudah begitu, niatnya pingin bersih eh malah harus repair kabel body.

Miring, juga bisa membuat kepala busi basah. Tapi, kalau tekananan air kelewat tinggi. Alhasil motor susah dinyalain. Belum lagi jika filter udara ikut terkena air dan basah. Bahaya tuh!

“Karena filter udara sekarang terbuat dari kertas dan rentan terkena air, kalo posisi motor disemprot ketika dalam keadaan tergolek bisa-bisa air masuk kedalam filter udara, komponen bisa jadi lunak dan masuk ke karbu, tambah berabe lagi tuh,” wanti Engkar panggilan akrabnya.
Pecah di beberapa bagian karena motor dibikin miring
BODY PECAH-PECAH
Pengalaman ini juga pernah dialami oleh crew EM-Plus. Cerita malangnya berawal ketika dia melakukan cuci steam di daerah Jakarta. Karena motornya sudah terlalu kotor jadi langsung saja dimasukin ke tempat pencucian. Tanpa melihat kebiasaan orang yang mencuci motor di tempat itu. Eh..tanpa pengawasan motornya dibikin miring alias terguling.

“Setelah pencucian selesai, saya ngecek kembali kondisi motor yang sudah bersih, ternyata body motor pecah-pecah di beberapa bagian seperti tebeng depan sebelah kiri dan dek pinggir, kesal memang tapi ya mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Kan kasian juga kalau minta ganti rugi pada yang sudah nyuciin motor”

YEIS

YEIS atau Yamaha Energy Industion System adalah suatu alat tambahan
dalam sistem pemasukan yang originalnya didesain untuk meningkatkan
efisiensi pada mesin2 2 langkah. Teknologi ini bukan hal baru dan
merupakan trend pada tahun 80an. Hampir semua produsen motor 2 langkah
seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Aprilia, KTM, Husqvarna,
Polaris, dan Husaberg menjadikan sistem ini sebagai standar mereka.
Namanya pun beragam tergantung produsen yang menggunakannya. Diluar
negeri teknologi ini lebih dikenal dengan naa "Boost Bottle", intake
chamber, atau "Hemholtz Chamber". Secara umum dikalangan tuner
internasional teknologi ini umum disebut dengan nama intake chamber
(IC). SETAHU SAYA produsen pertama yang mempublikasikan secara mendetil
tentang penelitian mereka tentang IC ini adalah YAMAHA, hal ini dapat
dilihat pada SAE Papers no. 810923 - Modification of Two Stroke Intake
System for Improvements of Fuel Consumption and Performance through the
Yamaha Energy Induction System (YEIS), by Noriyuki Hata, Takeo Fujita,
dan Noritaka Matsuo - Yamaha Motor Co., Ltd.

Salah satu kekurangan dari mesin 2 langkah adalah tidak terpisahnya
proses pembakaran dan pemasukan. Gas buang sisa pembakaran didorong
keluar oleh desakan dari gas baru masuk dari crankcase (karter). Semaik
efektif sistem pembilasan (scavenging) ini maka mutu pembakaran
berikutnya akan semakin baik karena kemungkinan gas buang tercampur
dengan gas baru akan berkurang. Namun jika gas datang dibilaskan
"sebanyak-banyaknya" maka mereka semua akan terbuang percuma menuju ke
knalpot tanpa berguna menghasilkan tenaga. Seperti sebagian sudah
mengetahui, knalpot pada motor 2 langkah memegang peranan penting sekali
dalam menghasilkan tenaga, kadang >30%. 
Knalpot2 modern mesin 2 langkah dirancang tidak saja mampu "menyedot"
gas buang dan gas baru untuk proses pembilasan yang sempurna, namun juga
mampu "mendorong balik" gas baru yang sebelumnya telah tersedot keluar
kembali menuju mesin. Inilah yang menyebabkan mesin 2 langkah mempu
mencapai efisiensi volumetrik (VE) >100%. Pada mesin 4 langkah non turbo
dan supercharger VE berkisar antara 60-75% untuk kendaraan produksi dan
mendekati 90% untuk mesin balap (kondisi statik, pada daerah putaran
mesin tertentu saja). Jadi dengan VE 60% suatu mesin dengan volume 100cc
hanya mampu membakar 60cc campuran gas & bahan bakar. Menurut data dari
Eric Gorr, mesin2 GP125 umumnya mencapai VE sampai 144%, yang berarti
mereka membakar 180cc dengan kapasitas silinder hanya 125cc saja! Pada
saat VE maksimum, konsumsi BBM mesinpun menurun berdasarkan perhitungan
BSFC tentunya!

BSFC = Brake Specific Fuel Consumption, artinya berapa banyak tenaga
yang bisa dihasilkan suatu mesin per satuan bahan bakar yang
dikonsumsinya.

Oleh karena itu para pembuat motor 2 langkah meningkatkan desain knalpot
untuk mendapatkan tenaga yang semakin baik dan efisien. Tapi sayangnya
kondisi ini tidak gratis. Knalpot yang dirancang untuk bekerja efisien
di putaran tertentu cenderung membuat pengoperasian diputaran lainnya
menjadi tidak efisien. Detil dari cara kerja knalpot tidak akan saya
bahas disini karena akan membuat fokus topik blur, jika ADA yang
berminat, maka akan saya posting di thread terpisah.

Singkat kata demi mendapatkan mesin yang mampu beroperasi dengan efisien
di putaran tertentu, produsen selama ini terpaksa berkompromi pada
putaran mesin lainya. Dalam istilah Yamaha kondisi ini disebut dengan
"through of torque" (TOT). Pada kondisi ini tenaga mesin menurun,
konsumsi bahan bakar dan tingkat rideability motor pun menurun.
Penggunaan IC atau YEIS ternyata mampu mengurangi kerugian dari desain
knalpot yang baik. Dengan cara ini maka daerah pengoperasian efisien
dari suatu mesin meluas. Misal sebelumnya motor mulai bertenaga mulai
dari putaran 5000rpm - 8000rpm, kini dapat menjadi 3000rpm - 8000rpm.
Cara paling mudah untuk mengetahui pada putaran mesn berapa mesin
mengalami TOT adalah dengan membuka saringan udara dan melihat kapan
karburator memuntahkan kabut tipis kearah luar. Kabut tipis ini akan
mengacaukan pembakaran karena mesin akan mendapatkan campuran bahan
bakar yang terlalu kaya (kebanyakan bensin). Kabut bensin tipis ini
terjadi karena pulsa gelombang knalpot yang kembali ke mesin sebelum
waktunya, mambuat bahan bakar yang masuk termuntahkan keluar lagi
melalui karburator. Pada saat pulsa ini melewati venturi karburator dia
selalu mengangkat bensin dari dalam mangkuk karburator karena sifat
venturi karburator itu sendiri. Jika kita mengurangi pasokan bensin pada
putaran tersebut maka solusi masih belum terjawab arena pada kondisi
beban penuh mesin malah akan kekurangan bensin. Mirip buah simalakama.
Motor yang diset enak untuk pemakaian ringan tidak memiliki settingan
sama dengan mesin yang enak dipakai berakselerasi.

Yamaha menemukan bahwa kondisi "through of torque" terjadi pada kondisi:
- Beban ringan
- Pembukaan gas kecil <1/4 throttle

Dalam menemukan dimensi optimal dari tabung YEIS, Yamaha melakukan
penelitian yang akhirnya membuahkan hasil sebagai berikut:

Prinsip kerja menggunakan resonansi dari pulsa gelombang intake
(pemasukan) - Intake pulse resonant. Dari sekian banyak model dan nama
yang beredar dipasaran, prinsip kerjanya tetap sama. Prinsip kerjanya
memanfaatkan fenomena yang ditemukan oleh tuan Hemholtz. Tuan Hemholtz
telah merumuskan suatu formula universal yang mendasari teori resonansi
gas dalam suatu tabung. Rumus umunya adalah sebagai berikut:

F = Vs/2pi*((A/VC(L+1/2(A*pi)^0,5))^0,5

dimana,
F=frekuensi resonansi (Hz)
Vs=kecepatan suara dalam gas (cm/menit)
A=luas area tabung (cm^2)
L=panjang tabung (cm)
Vc=volume tabung (cm^3)
pi=3,14.

Untuk kasus dalam IC maka rumusnya berubah menjadi sebagai berikut:

F = a/2pi*((pi*(Dp/2)^2/Vb*(Lp+1,57*(Dp/2)))^0,5

dimana,
F = frekuensi resonansi/putaran mesin (Hz)
pi = 3,14
Dp = diameter batang pipa IC (cm)
Lp = panjang pipa IC (cm)
Vb = Volume tabung (bukan pipa) IC (cm)
a = kecepatan suara dalam gas, biasa digunakan 204000 cm/detik

Mesin yang menjadi bahan penelitian pada waktu itu memiliki spesifikasi
sebagai berikut:

Bore/diameter piston = 56mm
Stroke/langkah piston 50mm
Volume/kapasitas = 123cc
CR/kompresi = 1:6.67
Port timing
Exhaust/lubang buang = 90deg
Transfer/lubang bilas = 121deg

Kalau anda perhatikan sangat mirip dengan model indonesia yang dikenal
dengan nama RX-King bukan? Hanya saja dengan rasio kompresi yang lebih
kecil dan kapasitas silinder hanya 123cc.Dari hasil penelitian terbukti
bahwa YEIS ini mampu mengembalikan torsi yg hilang karena faktor design
mesin dan mengurangi konsumsi bahan bakar sampai 14% pada kondisi
pengoperasian sehari-hari.

Sebagai contoh:

Vb = 400cc
Dp = 0,8cm
Lp = 20cm

maka akan didapatkan,

F sebesar 41,667Hz atau 2500rpm

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Yamaha akhirnya didapat
kesimpulan sebagai berikut. 

YEIS berfungsi optimal pada kondisi-kondisi:
- Frekuensi maksimum dari YEIS harus dibuat sama dengan frekuensi (rpm)
pada saat mesin mengalami TOT
- Volume dari tabung utama YEIS harus dibuat minimal sama dengan volume
silinder mesin.
- luas penampang dari batang YEIS yang berada pada intake manifold harus
minimal sama dengan ukuran luas penampang efektif karburator pada
pembukaan yang diinginkan. Misal 1/4 throttle pada karburato 28mm sama
dengan 1/4 x pi x (14)^2= 153,938mm^2

Dari hasil percobaan juga diketahui bahwa YEIS tidak menunjukkan
pengurangan berarti pada output WOT (wide open throttle) - WOT = kondisi
bukaan gas penuh, sedikit sekali penurunan dari output maksimum mesin.
Menurut hemat saya selama bentuk laluan dari intake manifild dan posisi
lubang YEIS tidak terlalu menghambat aliran gas masuk, maka pemakaian
YEIS memberikan selalu akan memberikan keuntungan.

Menurut John Robinson pada bukunya: 4 stroke Tuning, pemakaian intake
chamber juga memberikan keuntungan dengan mengurangi blowback di
karburator. Hasilnya tentu tenaga konsumsi bahan bakar yang lebih baik
pada putaran rendah. Pengalaman pribadi saya juga membuktikan bahwa
pemakaian IC pada motor 4 langkah (GL Pro dan Supra) sangat meningkatkan
respon mesin pada putaran rendah (1000 - 2000rpm). Masalahnya hanya
ribet saja karena bingung tabung nongol-nongol disekitar intake
manifold.

Semoga berguna.....

Jari-Jari Jangan Asal Kepang, Cuy!


Jari-Jari Jangan Asal Kepang, Cuy!


 Model kepang jari-jari. Ada berjajar tiga
Saling
 silang di jari-jari sama seperti rambut cewek ABG tempo dulu. Rambut disusun agar terlihat rapi. Model kepangnya juga beragam. Pada jari-jari motor pun sama. Bedanya, cara kepang tidak boleh sembarang, cuy! Sebab, jari-jari punya fungsi menahan bobot roda dan kenyamanan berkendara.


Untuk motor standar ada jenis kepang 4 dan kepang 6. Untuk motor bebek kepangnya 6. Sedangkan untuk motor sport lawas seperti Honda CB yang punya kepang 4. Perbedaaan ini didasarkan pada banyaknya jari-jari yang digunakan juga silang pada tiap lubang pada pelek.

Untuk kepang 4 jumlah jari-jarinya sebanyak 28 biji ada 4 lubang jari-jari menyilang pada pelek. Kepang 6 sebanyak 32 atau 36 biji dan 6 lubang jari-jari menyilang di lubang pelek.

Perkembangan selanjutnya, terjadi pada motor modifikasi. Event contezt modifikasi imembuat modifikator terus melakukan eksperimen. Termasuk dalam hal membuat tampilan di sektor ban.

“Modifikasi ini dengan mengebor rim standar. Lalu dibentuk sesuai keinginan modifikator atau pemilik motor,” jelas Wahadi, mekanik Edy Motor, pebengkel jari-jari.


 Nipel mempengaruhi kekuatan
Unsur estetika dan tampilan jadi titik perhatian. Dan biasanya, modifikator hanya melihat dari sisi itu.

“Kalau dilihat manis. Tapi, ini tidak bagus untuk dikendarai. Tapi untuk tingkat kenyamanan rendah,” yakin Wahadi.

Dari sekian banyak model jari-jari, ia memperhatikan beberapa ciri kepang. Pertama, miring berjajar tiga, jari-jari berulir atau ada juga yang model rapat dengan jumlah jari-jari 72 batang.

“Semuanya itu bukan standar. Dan kalau untuk harian tidak disarankan,” jelas pria yang mangkal di Jl. Palmerah Utara No. 89, Jakarta Pusat.

Dari pengalaman Wahadi terhadap jari-jari modif ini adalah kesulitan untuk membalance lingkar roda. “Terutama ketika mengencangkan jari-jari itu. Tentu harus sekaligus mempertimbangkan
keseimbangan dengan cara memutar jari-jari pada alat balance,” katanya.

Apalagi untuk jari-jari rapat dengan jumlah 72 ini. Saat membuat lubang, terkadang si pembuat tidak mempertimbangkan sudut lubang. “Banyak yang terlalu lurus. Akibatnya jari-jari sering kendur bahkan patah,” kata pria yang sudah 30 tahun menekuni servis jari-jari.


 Wahadi. Standar tetap terbaik
Cari Paling Kuat

Menurut Edi Surya, spesialis jari-jadi Jakarta Timur, paling benar model kepang jari-jari ya yang sudah dibuat produsen. Di luar itu, urusan daya tahan jelas dipertanyakan.

“Paling cuma buat gaya aja. Kalau dipakai harian atau balap enggak bisa tahan lama,” yakin Edi Surya dari Bumen Motor.

Menurut Edi Surya dari Bumen Motor, sebenarnya paling penting bukan jenis kepangan jari-jari. Tapi, memperkuat jari-jari paling utama ada pada dimensi nipel. “Cari yang besarnya sesuai dengan diameter jari-jari. Semakin besar semakin kuat dan dipastikan tahan,” tutur Edi.

Batang besi ini punya ukuran dan panjang beragam. Ukuran pelek dan diameter teromol pada tiap motor yang berbeda. Semisal ukuran 10 x 159 yang umum dipakai untuk roda belakang bebek. Angka 10 artinya panjang ulir di ujung jari-jari adalah 10 mm. Sementara 159 itu punya maksud kalau panjang total jari-jari itu adalah 159 mm.

Ukuruan lainnya adalah diameter batang jari-jari, paling kecil diameter 2,5 mm yang dulu dipakai di Honda C70, 2,9 mm lazim di roda depan bebek. Trus 3,1 mm jatah pelek belakang bebek. Terakhir atau yang paling besar adalah 3,2 mm atau yang biasa dipakai untuk Honda Tiger atau Binter Merzy.

Kebanyakan orang memodifikasi dengan menggunakan jari-jari yang besar. Tentunya harus disertai dengan memperbesar lubang jari-jari. Termasuk kalau ingin berkreasi membuat pola di saat pemasangan jari-jari. Tetunya yang beda dari standar seperti tegak lurus, kipas atau jaring. Ini musti paham dengan ukuran panjang jari-jari yang beragam biar enggak salah beli.

“Buat harian, paling bagus model standar dengan langkah enam. Maksudnya sepasang jari-jari menyilang di tiap enam lubang di pelek,” sebut Wahadi

Skutik Pakai Lingkar Roda 17 inci, Apa Konsekuensinya?


Skutik Pakai Lingkar Roda 17 inci, Apa Konsekuensinya?

Jakarta - Banyak scooteriz yang meng­ubah ukuran peleknya dari 14 inci jadi 17 inci, atau biasa disebut Thai-Look. Alasannya bikin lebih ringan dan tampil lebih modis. Nah setelah ikut mengaplikasi, apa sih efek atau konsekuensi yang terjadi dan harus diterima, baik itu terhadap performa maupun handling?

“Efek paling terasa tarikan di putaran bawah pasti lebih berat,” tegas Anggi, mekanik spesialis skutik dari bengkel R59 di kawasan Ciputat, Tangerang, Banten.

Sedang pada putaran atas nafasnya malah jadi jauh lebih panjang. Karena dengan diameter roda lebih besar, pada putaran mesin yang sama, jangkauan roda saat berputar jadi lebih jauh. 

Nah untuk mesin yang sudah dioprek, naikin kompresi dan atur ulang berat roller (kiri). Untuk mesin standar, jika tetap ingin gesit bisa diatasi dengan mengganti per CVT yang lebih keras (kanan) 
Kalau ingin tarikan bawah tetap ngacir, mekanik yang menyabet gelar the best mekanik matik di ajang OMR Honda itu punya tipsnya. Khusus skutik dengan mesin standar, “Paling gampang ganti per CVT pakai yang sedikit lebih keras.” Efeknya tekanan puli sekunder ke V-belt jadi lebih kuat, gejala selip bisa diminimalkan, makanya tetap gesit.

Beda cara jika mesin memang sudah dioprek, terutama yang bore-up ringan. “Naikin saja rasio kompresinya,” papar mekanik yang tinggal di kawasan Pasar Ciputat itu.

Dengan kompresi lebih besar, ledakan di putaran bawah maka lebih kuat. Skutik kesayangan pun makin ngacir. Nah kalau mau lebih sempurna sekalian mainkan roller, Anggi memberi saran agar bobotnya diperingan, tapi cukup 1-2 gram.

Jangan tertipu dengan jarum spidometer, karena jadi sedikit lebih ‘malas’ 
Performa kelar, gimana dengan handling? Nah ini yang mesti diperhatikan. Butuh adaptasi ulang, karena handling jadi sangat berbeda. Motor jadi sedikit kurang lincah, di­tambah jangan sembarangan rebah di tikungan.

Kenapa? Karena paling besar ban yang bisa masuk hanya ukuran 80/80-17. Itu pun khusus skutik Honda dan Suzuki. Kalau Yamaha mentok 70/90-17.

Efeknya jelas tapak ban sangat sempit, kalau rebah minim grip, jadi mesti lebih pelan di tikungan. Apalagi jika ditambah aspal basah atau berpasir.

Efek lain setelah ganti ukuran pelek adalah ngaco-nya spidometer. Ngaco bukan dalam artian jarum jadi naik-turun. Namun pembacaan jadi lebih pelan. Kalau masih pakai pelek 14 inci tertera 60 km/jam, kalau sudah ganti 17 inci bisa hanya sekitar 40 km/jam.

Kenapa begitu? Dikarena­kan untuk menempuh jarak yang sama, dengan diameter lebih besar butuh putaran roda lebih sedikit. Makanya spido jadi lebih pelan. So hati-hati ya, jangan tertipu.

Oh ya, satu lagi efek yang jangan dilupakan adalah konsumsi bahan bakar. Dijamin motor lebih rakus minum bensin, karena beban mesin memutar roda lebih berat. “Lebih boros sekitar 30% dibanding saat ukuran pelek masih standar.

Koil mana yang bagus?? prinsip kerja transformator... koil pada kendaraan...

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.



Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Pada skema transformator di bawah ini, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.





Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan



Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder


mengenai arusnya adalah : 

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:

1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan: